Sabtu, 27 Oktober 2012

Laporan Keuangan 2

Neraca
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, serta modal dari suatu perusahaan pada suatu tertentu. Tujuan Neraca adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu (Sugiyarso & Winarni, 2005:2 ; Munawir, 2004:13).
Neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
  1. Aktiva (Asset)
  2. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002:13) dalam buku Standar Akuntansi Keuangan  dijelaskan bahwa “Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan”.Lebih tegas lagi bahwa pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangable asset) misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya (Munawir, 2004:14).Komponen Aktiva (assets) menurut Jusuf (2000) secara umum adalah sebagai berikut:
    • Aktiva Lancar (Current Asset), adalah aktiva yang dengan mudah dapat dikonversikan ke dalam bentuk tunai atau aktiva yang dipergunakan dalam satu siklus operasi.
      Beberapa komponen yang termasuk dalam kategori ini adalah:
      a) Kas dan Bank (Cash and Bank)
      b) Surat-surat berharga (Marketable Securities)
      c) Piutang dagang (Account Receivable)
      d) Persediaan Barang (Inventory)
      e) Biaya yang dibayar di Muka (Prepaid Expenses)
    • Investasi (Investment)
      Investasi (Investment) adalah bentuk penyertaan jangka panjang atau yang dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain.
    • Aktiva Tetap (Fixed Asset)
      Aktiva Tetap (Fixed Asset) adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dulu, yang dipergunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa lebih dari satu tahun.
      Beberapa komponen yang banyak ditemukan adalah:
      a) Tanah (Land)
      b) Bangunan (Building) yang telah siap atau sedang dipergunakan.
      c) Mesin-mesin (Machinaries) yang telah siap atau sedang dipergunakan.
      d) Peralatan (Equipment).
      e) Kendaraan (Vehicle).
    • Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset)
      Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset) adalah hak-hak istimewa atau porsi yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
    • Aktiva Lain-lain (Other Asset)
    • Aktiva Lain-lain (Other Asset) adalah aktiva yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu kategori aktiva di atas.
      Beberapa komponen dari pos ini adalah:
      a) Biaya Pra-operasi (Pre-Operating Expenses).
      b) Bangunan yang masih dalam penyelesaian.
      c) Mesin dalam Instalasi.
      d) Aktiva lain.
  3. Kewajiban (Liabilities)
  4. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002:13). Di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang (Munawir,2004:18).
    Hutang lancar atau jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan (Munawir,2000:18).
    Hutang lancar meliputi antara lain:
    • Hutang Dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit.
    • Hutang Wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis (yang diatur dengan undang-undang) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
    • Hutang Pajak, baik pajak untuk perusahaan yang bersangkutan maupun Pajak Pendapatan Karyawan yang belum disetorkan ke Kas Negara.
    • Biaya Yang Masih Harus Dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
    • Hutang Jangka Panjang Yang Segera Jatuh Tempo, adalah sebagian (seluruh) hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek karena harus segera dilakukan pembayaranya.
    • Penghasilan Yang Diterima Dimuka (Deferred Revenue), adalah penerimaan uang untuk penjualan barang/jasa yang belum direalisir.
    Hutang Jangka Panjang menurut Munawir (2000:19) adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi:
    1) Hutang Obligasi.
    2) Hutang Hipotik, adalah hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu.
    3) Pinjaman Jangka Panjang yang lain.
  5. Modal (Equity/Net Worth)
  6. Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki Perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan (Munawir,2004:19). Atau bisa juga dikatakan bahwa modal adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban (Ikatan Akuntansi Indonesia,2002:13).
    Komponen dari modal ini sendiri adalah:
    1) Modal Saham (Capital Stock).
    2) Agio Saham (Surplus/Premium).
    3) Laba Yang Ditahan (Retained Earning).
    4) Laba Tahun Berjalan (Profit of Current Year).
    5) Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap.
Share

0 komentar:

Posting Komentar